DELICUAN - Dua Wajah AC Milan

MILAN, ITALY - APRIL 23: Ruben Loftus-Cheek, Christian Pulisic, Tammy Abraham and Alex Jimenez of AC Milan celebrate victory after the coppa Italia Semi Final match between FC  Internazionale and AC Milan at Stadio Giuseppe Meazza on April 23, 2025 in Milan, Italy. (Photo by Marco Luzzani/Getty Images)
Foto: Getty Images/Marco Luzzani


Jakarta -

AC Milan bak memiliki dua wajah setelah sukses mendepak Inter Milan untuk maju ke final Coppa Italia. Milan selalu main bagus di derby, di tengah inkonsistensi.

Milan lolos setelah menggasak Inter 3-0 (agregat 4-1) di semifinal leg kedua, Kamis (24/4) dinihari WIB. Luka Jovic menginspirasi kemenangan Rossoneri dengan mencetak dua gol, sebelum Tijjani Reijnders memberi pukulan telak kepada lawan dengan gol ketiga.

Kemenangan ini turut menandai superioritas Milan dalam lima Derby della Madonnina di semua kompetisi domestik 2024/2025. Rafael Leao dkk tiga kali mengalahkan Inter, juara bertahan Italia, tim terkuat. Di dalam periode itu, Milan mencetak 10 gol serta cuma kemasukan lima gol saja.


Sayangnya, performa impresif AC Milan di hadapan Nerazzurri tidak terjadi ketika menghadapi tim-tim lainnya. Kondisi ini membuat Milan terseok-seok di Liga Italia.

Pasukan Sergio Conceicao ini terperosok ke peringkat sembilan klasemen, usai hanya memenangi 14 dari 33 pertandingannya sejauh ini dengan 10 kekalahan.

"Memang benar kami tampak bermain dengan berbeda daripada saat kami memainkan pertandingan yang lain. Namun, itu juga wajar sih," sahut pemain tengah Milan, Alex Jimenez, kepada TeleLombardia.

"Kurasa setelah pertandingan ini kami harus maju ke depan dan memenangi semua pertandingan yang masih kurang. Hari ini kita melihat bahwa kami punya kualitas dan bisa menang melawan tim manapun."

AC Milan tinggal menunggu lawan di final Coppa Italia, yaitu pemenang antara Empoli vs Bologna. Adapun terakhir kali Milan tampil sebagai juara Coppa Italia pada musim 2002/2003, ketika masih dikapteni Paolo Maldini.